Harus Valentine's Day gitu ya? :-)

Sejak awal Februari ini, sepertinya dekorasi bunga-bunga atopun hati dan segala macam barang bernuansa merah jambu udah mulai 'bertaburan' di beberapa tempat. Sampai bosen ngeliatnya.. heuhehehe..
Tiap kali datang ke mal-mal yang ada sepanjang cibubur-jakarta, tema event dan dekorasinya sama, mirip.. valentine lagii valentine lagii.. cuma valentine. *ngga tau karena sayanya aja yang keseringan maen ke mal kali ya? hihi :-)

Ada yang salah?
Buat sebagian orang, pastinya ngga.
Menurut saya, adalah hak setiap orang mau berbuat apapun, sepanjang apa yang dilakukannya ngga merugikan orang lain (kalo orang lain merasa dirugikan, ya mungkin itu mah salahnya sendiri kali ya karena mikirin hal-hal yang ga perlu dipikirin? hehe).

Bahkan beberapa teman yang saya kenalpun sejak saya sekolah di smp, sma sampe kuliah di bandung dulu, ada aja yang selalu menyempatkan diri memperlakukan bulan Februari (terutama tgl 14 Februari) itu sebagai hari yang khusus, bagi diri mereka dan pasangannya, walopun beberapa diantara mereka tetap berkelit bahwa kasih sayang itu ngga hanya sama pasangan tapi juga sama keluarga dan orang banyak.

hehehe.. jadi senyum sendiri inget dulu beberapa teman saya heboh menyiapkan perayaan Valentine's Day (VD). :-)

Saya?
Wahh jangan ngomongin saya kalo soal event-event perayaan yang merupakan produk Eropa mah. hehe bisa-bisa nanti lebih banyak lagi orang yang bilang saya ndeso ato kampungan (walopun saya pribadi ga pernah ngerasa kampungan kalopun ga ngikut acara2 begituan). ;-))

Rasanya belum pernah sekalipun saya menganggap VD sebagai hari yang identik dengan kasih sayang. Selain karena saya bukan tipe perempuan romantis (halaaaahh..), tapi juga karena saya merasa 'tidak pas' dengan banyak versi cerita ttg asal muasal dan sejarahnya VD tersebut. *tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada banyak teman yang merayakan VD pastinya. :-)

Terlebih lagi setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram terhadap perayaan VD, alhamdulillah keyakinan saya semakin kuat untuk tidak perduli dengan segala macam bentuk perayaan VD.

Ada hadist Rasulullah SAW yang pernah saya baca..
"Suatu saat nanti kamu pasti akan meniru-niru tradisi orang-orang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, hingga seandainya mereka memasuki liang biawak pun, kamu pasti akan ikut-ikutan memasukinya.." (H.R. Bukhari & Muslim)

"Bukan karena jumlah kita (umat Islam) yang sedikit pada saat itu, bahkan sebaliknya, kamu berjumlah banyak sekali. Namun keberadaan kamu seperti buih luapan banjir yang mudah terombang-ambing dan hanyut terbawa arus.. (H.R. Abu Dawud & Rauyani)

Wallahu 'alam bishawab.