Sunday, April 17, 2005

Hati-hati kalo mau naik taksi ya!

Hmm...
Masih agak-agak kesel dengan kelakuan para penjahat yang berkedok sopir taksi nihh! : ( Pagi tadi baru baca lagi ttg perampokan yang terjadi di Jakarta Selatan.

Dan yang bikin ngga habis pikir, korban perampokan itu adalah seorang perempuan yang tengah berbadan dua alias lagi hamil.. 7 bulan. Perampokan itu terjadi setelah perempuan ini berbelanja perlengkapan bayinya di Melawai, hari Jumat kemaren, sekitar jam delapan malem.

Jadi ceritanya, si Ibu Asyas Tasya ini (nama si korban) minta dianter ke daerah Tanjung Barat, dari Melawai. Tapi begitu sampai jalan RS Fatmawati, taksinya tiba-tiba berhenti. Dalam dalam hitungan detik, tiga laki-laki masuk ke dalam taksi, dan memaksa si ibu ini untuk nyerahin barang-barang berharga milik si ibu, trus minta si ibu ini untuk ngambil uang di ATM BCA dan Mandiri di kawaasan Cibubur. Setelah puas beraksi, keempat orang itu nurunin si Ibu Asyas ini di Nagrak, Cileungsi, Bogor.

Duuhh.. gila kali ya tuh penjahat-penjahat. Ngerampok aja udah salah besar! Apalagi ngerampok Ibu hamil yang biasanya selalu membuat banyak orang memberikan prioritas dalam segala hal! Kalo si korban ini kehilangan jabang bayinya karena shock, kontraksi trus bleeding, gimana?!? Fuihh...

Kabarnya si ibu ini sampai Sabtu kemaren masih dirawat di RSPI. Belum jelas gimana nasib ibu dan si calon bayi dalam rahimnya itu. Moga-moga ngga apa-apa uya, moga-moga mereka sehat-sehat aja.
Mungkin kehilangan materi berupa perhiasan, handphone, ataupun uang, ngga terlalu membekas dalam hati si Ibu ini, karena materi itu bisa dicari lagi ya..
Tapi gimana coba kalo keadaan menentukan lain dan si Ibu ini harus kehilangan bayinya?!? Hiihh.. na'udzubillah..

Hhhf...
Tapi yaahh.. namanya hidup di kota besar ya, sudah pasti beresiko tinggi..
Sebetulnya dimanapun kita idup, ya pasti ada resikonya.
Tapi dengan kejadian yang udah sering terjadi di Jakarta ini, lebih baik kita jadiin pelajaran aja deh ya, biar kejadian buruk seperti itu ngga terjadi pada kita dan keluarga.

Ada beberapa tips untuk mengurangi resiko perampokan didalam taksi, yang biasanya dilakukan oleh si sopir taksi yang berkomplot dengan para penjahat. Aku sadur beberapa dari harian Kompas, 17 April 2005, dan beberapa lagi dari pengalaman pribadi (soalnya, kalo lagi males nyetir ato lagi ga ada yg nganterin, aku ini termasuk pengguna taksi yang rajin lho! hehe..)

Ini tipsnya..

1. Hindari menumpang taksi dari merek-merek tertentu yang reputasinya kurang baik. Sebab dalam catatan Kompas, sebenarnya tak lebih dari 5 merek taksi yang sering digunakan untuk melakukan tindak kejahatan. <= Ini yang aku ga ngerti. Semestinya kepolisian menindak si perusahaan taksi yang sering jadi media perampokan ini ya.. Kan pasti udah ada list nya tuh. Kalopun alasannya taksi mereka itu disewakan atau milik orang lain, seharusnya tetep aja si perusahaan taksi ini bertanggungjawab karena nama mereka yang terpampang di body taksi!

2. Lebih baik gunakan taksi yang dipesan melalui telepon/sms dari perusahaan-perusahaan resmi yang sudah dikenal baik reputasinya.

3. Jangan mau naik jika sopir taksi dari awal sudah terkesan memaksa.

4. Catat atau ingat nomor polisi taksi yang ditumpangi, juga nomor pintu dari taksi tersebut. Biasakan untuk memberitahukan nomor polisi dan nomor pintu si taksi itu, kepada teman/keluarga, lewat sms begitu masuk ke dalam taksi. Misalnya : Aku naik taksi "A" nomor BE 123, plat nomor B 1234 UC ==> Ini yang selalu dilakuin sama temen2ku. Jaga-jaga lho, seandainya terjadi apa-apa.. hiihh na'udzubillah

5. Sebelum masuk ke dalam taksi, periksa pengait-pengait pintu, apakah masih lengkap dan berfungsi dengan
baik.

6. Pastikan juga kunci "child safety" pada posisi "unlock" (tidak mengunci).
Kunci pengaman untuk anak-anak itu berupa lempeng logam kecil di bagian bawah pintu belakang, kanan
maupun kiri. Jika posisinya mengunci, pintu tidak bisa dibuka dari dalam. Jangan mencoba naik, jika kunci
pengaman anak itu tidak ada pada tempatnya, sebab dipastikan pintu sudah direkayasa sedemikian rupa
sehingga tidak bisa dibuka dari dalam.

7. Pastikan bahwa sopir yang duduk di belakang kemudi adalah sopir dengan identitas yang sama dengan data
yang ada di kartu identitas yang biasa ditempatkan di dashboard.


Lebih dari itu, hindari membawa atau mengenakan barang-barang berharga ketika bepergian dengan naik taksi, dan jangan lupa..


Bismillaahi tawakkaltu 'alallaahi wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah
Bismillaahi majraahaa wamursaahaa..


Semoga kita selalu dilindungi oleh-Nya.. amin. :)

2 Comments:

At 4/19/2005, Blogger Pinot W. Ichwandardi said...

aduuhhh Mak! Gw paling anti deh tuh sama yg namanya naik taksi gak bermerk, pokoknya harus BB. Tunggu 2 jam, 2 jam deh! Bukannya apa2, takut sama kejadian aneh2.
Sahabat gw yang ngalamin sendiri. Kita udah pasrah waktu dia ilang tanpa jejak, baru diketemuin sama tukang ojek pagi-pagi di tengah sawah, di daerah nun jauh entah di mana. Untungnya masih hidup dan dia gak diapa2in (temen gw ini cewek), cuman dikuras aja hartanya. Sempet sih mo di"garap", cuman rupanya Tuhan masih nglindungin dia. Hiikksss...masih merinding kalo inget kejadian ini, setahun yang lalu.

 
At 4/19/2005, Anonymous Anonymous said...

Waduh Dit, serem amat cerita temennya! Ga nyangka bgt pasti ya, kejadian sama orang yg deket ma kita. Hiihh.. na'udzubillah! Tapi alhamdulillah msh selamat ya! Harta mah msh bisa dicari lahh.. yg penting masih utuh & selamat! :)

 

Post a Comment

<< Home

Free Web Counter
yang udah main kesini sejak 27.03.05
Lilypie Baby Ticker

Wedding Anniversary-nya Irma & Yoga
Daisypath Ticker