Monday, April 11, 2005

Anakku..

Anakku..

Bila ibu boleh memilih, apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu…
Maka ibu akan memilih mengandungmu..
Karena dalam mengandungmu, ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah..
Sembilan bulan Nak.. Engkau hidup di perut ibu..
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang dinding rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman,
Karena ibu kecewa dan berurai air mata…

Anakku..
Bila ibu boleh memilih, apakah ibu harus operasi caesar atau ibu harus berjuang melahirkanmu..
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu..
Karena menunggu dari jam ke jam menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia.. sangat ibu rasakan

Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit, yang tak akan pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah.. saat yang paling membahagiakan
Segala sakit dan derita sirna melihat dirimu yang merah..
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan Adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu..

Anakku..
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
Maka ibu memilih menyusuimu..
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu
Dengan tetesan-tetesan dan tegukan-tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu di dada ibu dalam kantuk ibu..
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan

Anakku..
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle..
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu

Tetapi anakku..
Hidup memang pilihan..
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah Nak..
Maafkan ibu..
Maafkan ibu..
Percayalah Nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak ada satu keping pun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah Nak..
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah Nak..
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu..

(Disadur dari Puisi Hati Ratih Sang, 21 Agustus 2004)

.............................

Buat Assyifa.. maafin Mama kalo Mama suka marah-marah (Mama bahkan sempet bentak kamu ya.. hiks.. nyesel deh 'Nak..) kalo Mama digangguin kamu pas lagi banyak kerjaan.. Maaf ya 'Nak.. Ingetin Mama kalo Mama nanti marah-marah lagi ya.. I love you..

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Free Web Counter
yang udah main kesini sejak 27.03.05
Lilypie Baby Ticker

Wedding Anniversary-nya Irma & Yoga
Daisypath Ticker