Wednesday, May 31, 2006

Beda? Ga Masalah! :D

Haaaaaaiiiiii.. ketemu lagiiihhh!
hihihihi.. baru juga beberapa jam yang lalu ya Mama posting cerita dan foto-foto disini?! Eehh.. sekarang udah nongol lagi nih. heuhuehe.. maklum, mumpung 'rajin'nya si Mama ini lagi kumat, Mama manfaatin aja buat posting sebanyak-banyaknya hari ini (kuatir si 'males' kumat lagi nih, maklum lagi hamidah.. hehe moody abiiss). Moga2 ga pada bosen deh ya. :)

Hmm..
Tulisan ini memang agak panjang.
Tapi jangan buru-buru di delete ya. Karena siapa tau bisa jadi tambahan ilmu (buat yang udah menikah) ataupun jadi pertimbangan (buat yang lari cari jodoh). :)

=================================

Kita Memang Berbeda, Cinta
Pena Kecil Helvy Tiana Rosa


"Ayah bunda lucu deh," kata anak kami Faiz, pada suatu hari yang gerimis.

Saya mengerutkan kening sambil tersenyum. "Lucu? Lucu apanya sayang?"

"Orangnya bertolak belakang! He he he...."

Saya tersentak sesaat. Faiz, anak kami yang belum berusia 10 tahun dan suka menulis puisi, "membaca" kami sedalam itu.

Saya manggut-manggut. "Hmmm, lalu apanya yang salah?"

Dia mengerling menggoda. "Tidak ada. Ayah Bunda pasangan yang unik!"

Saya dekatkan wajah saya pada Faiz dan menyentuh lembut
hidungnya.

"Aku mencatat beberapa contoh. Bunda suka durian, ayah anti durian. Bunda periang, ayah pendiam. Bunda humoris, ayah sangat serius. Hmmm, apalagi ya? Ayah menganalisa, bunda sensitif. Ayah itu detail, bunda tidak. Ayah dan bunda memandang persoalan dengan cara berbeda. Menyelesaikan persoalan dengan berbeda
pula!"

Saya bengong.

"Bunda romantis tapi ayah tidak. Kalau aku romantis!" katanya setengah berbisik, lalu tertawa.

Saya tambah bengong! Tahu apa anak itu tentang romantisme?

Faiz terus nyerocos. Ia pun bercerita, tentang percakapan di sekolah dengan teman-temannya. Anak-anak SD Kelas IV itu ternyata sudah berpikir, kelak kalau menikah harus mencari pasangan yang sifatnya sama! "Kalau tidak nanti bisa cerai!"

What? Saya garuk-garuk kepala.

"Aku saja yang tidak begitu setuju, Bunda. Aku bilang pada teman-teman, justru karena ayah bunda berbeda, jadinya malah asyik lho!"

Saya geleng-geleng kepala lagi, sambil mengulum senyum. Ah, tahukah para orangtua mereka bahwa anak-anak mereka kadang tahu lebih banyak dari yang kita pikir?

Tak lama Faiz sudah asyik dengan bacaannya di kamar. Di ruang kerja saya, tiba-tiba wajah beberapa teman lama melintas.

A memilih bercerai karena setelah menikah 10 tahun dan punya 2 anak kemudian merasa ia dan suami sama sekali tak cocok!

B menjalani kehidupan rumah tangganya dengan perasaan hampa karena tak kunjung merasa cocok dengan suaminya, setelah menikah belasan tahun.

C selalu berkomunikasi dengan suaminya tentang berbagai hal, tapi terpaksa cekcok hampir setiap hari karena tak kunjung sampai pada sesuatu bernama kesamaan.

D tak lagi peduli pada indahnya jalan pernikahan dan sekadar menjaga keutuhan rumah tangga sampai akhir hayat.

Di antara mereka ada yang seperti saya, menikah karena
dijodohkan sahabat atau ustadz. Ada pula yang menikah setelah melalui pacaran lebih dahulu bertahun-tahun. Dan atas nama "ketidakcocokan" itulah yang terjadi.

Saya akui, pengamatan Faiz jeli. Saya dan Mas Tomi memang sangat berbeda. Sebelas tahun kami bersama dan berupaya mencari titik temu. Tak selalu berhasil. "We are the odd couple!" kelakar kami.

Tapi alhamdulillah, di tengah-tengah segala perbedaan itu, kami berusaha untuk tak berhenti berkomunikasi. Saya mencoba memilih waktu yang tepat, yang menyenangkan untuk bicara berdua. Begitu juga Mas. Kami membicarakan perbedaan kami di saat dan di tempat yang nyaman dan menyenangkan.

Kadang tak semua perlu dibicarakan. Mas menunjukkan dengan sikap apa yang ia inginkan dari saya. Kadang saat saya lelah, tanpa harus terucap kata "saya capek," Mas memijat pundak dan punggung saya. Saya tahu, saya menangkap, Mas akan senang kalau saya perlakukan demikian pula. Saya selalu memberi kejutan di saat milad, ulang tahun pernikahan, di saat ia meraih kesuksesan atau kapan saja saya mau. Mas menyadari, itu artinya saya pun ingin diperhatikan demikian. Ia mencoba, meski sebelumnya tak ada tradisi itu di keluarga Mas. Saya membuatkannya puisi saat Mas kerap memberi saya data statistik keuangan kami. Mas tahu, saya ingin sesekali diberi puisi sederhana tentang cinta. Saya pun menyadari, Mas ingin saya bisa mencatat semua pemasukan dan pengeluaran rumah tangga dengan rapi. Mas suka makanan tertentu.
Dan meski tak suka, saya coba memasaknya. Saya membelikan Mas pakaian yang sedikit modis. Mas nyengir, tapi ia coba memakainya.

Berupaya untuk memahami dan mengecilkan perbedaan menjadi indah, ketika itu dilakukan dengan senyum dan ketulusan, bukan karena tuntutan atau paksaan terhadap pasangan. Dan kalau dengan berubah kita lantas menjadi lebih baik, kalau berubah itu dalam rangka ibadah, dalam rangka membuat pasangan kita bahagia,
mengapa tidak? Kalaupun pasangan kita tidak juga berubah dari karakter semula setelah bertahun-tahun, mengapa kita tak melihat hal itu sebagai keunikan yang makin "mengayakan" kita?

Di atas itu semua, sebenarnya semua perbedaan bisa saja seolah lebur saat suami istri menyadari persamaan utama mereka, yaitu keinginan menjadi abdi illahi sejati! Cinta karena dan untukNya, menjadikan sifat dan karakter yang paling berbeda sekalipun, bersimpuh atas namaNya. Perbedaan justru menjadi masalah serius ketika masing-masing pribadi memang tidak menempatkan ridho Allah sebagai tujuan utama dalam biduk rumah tangga mereka.

Di luar, hujan mulai reda. Sayup-sayup saya dengar suara Faiz di telpon. Rupanya ia sedang bercakap dengan salah satu temannya.
"Apa? Ayah bundamu bertengkar? Sudah, jangan menangis. Cinta yang besar kepada Allah, akan selalu menyatukan mereka!"

Saya nyengir. Sejak kapan anak itu menjadi konsultan ya?

=====================================


Tulisan indah ini bener-bener membuat saya 'nyengir kuda'.
hueheuhe.. :P

Buat yg blom tau, Helvy Tiana Rosa ini adalah penulis cerpen yg romantis dan islami buanget. Mas Tomi, suaminya, pernah jadi produserku di News Trans TV waktu aku masih jadi reporter/presenter disana.. dan aku kenal baik sama Mas Tomi. Faiz, kenal juga karena dulu pernah dibawa Mas Tomi ke kantor beberapa kali. Aku tau banget, se-sholeh apa pasangan keluarga yang satu ini. :)

Semoga bisa jadi inspirasi buat kita semua ya.
Aku pribadi, bener-bener "membenarkan" apa yg ditulis sama Mbak Helvy. Perbedaan antara kita dan pasangan itu benar-benar akan meng'kaya' kan kita.

Pengalaman banget nihh..
hehe aku pernah berhubungan dgn bbrp orang yg bener-bener "sama" karakter, hobi, pemikiran dll. Diawal-awal, semuanya kerasa asyik banget karena kita "merasa" sangat cocok. Tapi lama kelamaan.. huuuaaahhh kok rasanya jadi hambar ya.. ngga ada kemajuan yg berarti dan 'berwarna' gitu lho! Dan yg pasti, hati kecil ini kerasa 'kosong' karena selalu merasa ada yg kurang.

Sampai Allah SWT memberi petunjuk yg ngga diduga-duga dan ngga disangka-sangka. Iyah, Allah nunjukin ada seseorang yang totally different dgnku, tapi dia sangat menyayangi aku sesayang-sayangnya.. *jangan ngapung ya Mas! heuheuhehe.. :P
Awalnya terkaget-kaget.. haha sempet shock malahan (sempat mengundurkan diri dan berpaling sama orang lain sejenak dari hubungan yg pernah aku rasa 'aneh' krn kita bener2 berbeda). Tapi sekarang.. alhamdulillah, semua perbedaan itu rasanya mengisi kekosongan-kekosongan yang ada di hati, pikiran dan apapun yg aku lakukan.

Aku mo coba rinci ah perbedaan aku sama Mas..

Aku cerewet, Mas pendiem. Aku heboh, Mas kalem. Aku boros, Mas hemat (walopun kadang-kadang suka ngga tahan sama godaan istri! hihi). Aku ekstrovert, Mas introvert. Aku easy going (alias nanti mah gimana nanti), Mas penuh perhitungan. Aku slordeh, Mas rapi. Aku pemalas (hehe.. udah pada tau pastinya! :P), Mas seneng banget beberes ngutak-ngatik segala macem. Aku pelupa, Mas teliti. Aku santai, Mas senewenan. Aku anti berenang, Mas hobi berenang. Aku alergi seafood, Mas doyan banget. Aku ga seneng duren, Mas seneng banget. Aku ga pernah seneng masak (belom kali yeee.. haha :P), Mas hobi 'mojok' didapur dan bikin sesuatu buat anak-istri. Aku seneng ngumpul sama temen-temen, Mas lebih doyan mojok sama komputer atawa mobil. Aku seneng outdoor activities, Mas ogah banget keringetan (makanya olahraganya berenang! hehehe).

Dan waahhh masih banyak lagi kalo harus dirinci satu persatu perbedaan aku sama Mas. Hehe.. lucu juga. Apalagi kalo bayangin cowok-cowok idamanku jaman smp-sma-kuliah dulu. Huuaahhh... jauh banget dehh sama tampilannya Mas ini! hihi..
Aku anti cowok berkulit putih! Ehh.. Allah ngirim jodohku berkulit bersih.
Aku ga suka liat cowok berkacamata! Ealaahh.. minusnya Mas ku ini minus 4! hahaha.
Dulu tuh, aku ga mau dapet cowok orang Jawa (upps.. buat yg bersuku Jawa, hehe maap ya! ga tau knp, tapi aku sama tetehku tuh suka ledek-ledekkan mulu tuh kalo masalah Jawa-Sunda! hihi fyi, suaminya teteh juga orang Jawa), wadooohhh.. Mas ku ini asli keturunan Yogya-Surabaya, ngga ada sunda-sundanya!

Aku ga seneng liat cowok berambut keriting! Walah dalaahh.. mas ku ini rambutnya galing! Aku ga seneng cowok rapi! Eehh.. ternyata 80% bajunya Mas dulu tuh kemeja dan poloshirt lho! hihi.. Kalo skrg sih udah 'ketularan' aku seneng pake kaos oblong. hueheuhuehhe..

Dan tanpa kita sadarin juga, banyak hal-hal yang pada akhirnya berubah dgn sendirinya tanpa aku dan Mas paksain. Kok aku jadi kayak kamu dulu ya? Kok kamu jadi kayak aku dulu ya? heuhehehe dan kalo ngebahas itu, kita malah jadi ketawa-ketawa dehh.

Ah..
Allah Maha Adil.
Segala sesuatu itu ternyata memang jauh lebih indah bila dilihat dari sisi yang berbeda.
Alhamdulillah ya Allah, Kau selalu memberiku segalanya yang terbaik.


Love you, huniii! ;))

*Hun, tadinya pengen pasang foto nikahan kita.. hehe tapi apa daya, aku males nge-scan walopun scanner HP ini ngejugruk didepan mejaku! hihihii.. *pemalas dot com. Nanti pulang kantor tolong scan-in ya hun.. :P

9 Comments:

At 5/31/2006, Blogger Ophi Nurwicaksono said...

Huahahaha eta naha nu bedana nu bagus2na mas yoga semua nya hihihi

sama ama sayah maksudnya kikikikiki..

 
At 5/31/2006, Anonymous Anonymous said...

Teh meuni asa berkaca hihihi sami pisan sareng Abi. Nu nggak mau dapet orang pentas, malah dapet orang Palembang pisan *wink*

 
At 5/31/2006, Blogger BundaZidan&Syifa said...

hmmm.. kok sama ya sama saya..
ternyata emang mesti BERBEDA ya.. soalnya dulu pernah punya mantan yang sama plek plek banget, kok malah gak jadi.. hehehehe

 
At 6/01/2006, Anonymous Anonymous said...

*ketendang*

Ga bisa cerita detil deh, tapi intinya emang kayaknya jodoh justu biasanya berbeda ya.

 
At 6/02/2006, Blogger ika said...

duh.. klo sama setipe malah ngebosenin ga' sih?

 
At 6/02/2006, Blogger House of Covenant said...

hi..hi.. beda itu indah lagi jeng :D
btw, tulisan Faiz dan emaknya itu bagus-bagus ya.. suka bgt gw.

 
At 6/04/2006, Blogger Inayah said...

kan kata KLA project juga, Sebab cinta datang untuk menolak perbedaan...

so...enjoy aja ya teh

 
At 6/07/2006, Anonymous Anonymous said...

heheh..sama yah..
sampe sekarang kita berdua aja suka heran sendiri
"mas, koq kita bisa jadian sih? Beda banget begini.."
"Ga tau saya juga heran"

Temen-temenku juga heran semua...

Dasar jodo...

 
At 6/07/2006, Blogger Greiche Gege said...

Iya deh...
biasanya yg bawel dapet yg pendiem, yg sabar dapet yg pemarah,..
jarang2 ada yg sama sifat ketemuan.Boring juga kali yah?
Eh syifa udah beda banget, sekarang udah gede makin cantik trus udah keliatan wajah "kids" nya hehehe..
postingin foto syifa yg banyak dong

 

Post a Comment

<< Home

Free Web Counter
yang udah main kesini sejak 27.03.05
Lilypie Baby Ticker

Wedding Anniversary-nya Irma & Yoga
Daisypath Ticker