Friday, August 26, 2005

I love u, with all my heart... :D

Lagi iseng..
Buka-buka kliping Mama nihh.. :)

Baca tulisannya Neni Utami Adiningsih, Ir., M.T, seorang ibu rumah tangga yang sangat berminat pada masalah anak, perempuan dan keluarga, di koran Suara Pembaruan taun lalu. Beliau ini adalah penggagas Forum Studi Pemberdayaan Keluarga (Family Empowerment Studies Forum).

Beliau ini lagi membahas pro kontra pendidikan anak dini usia ato PADU yg sejak beberapa taun lalu merebak dgn amat dahsyat (ciieee.. gaya kieu!?) di negara kita.

Ibu Neni ini berpikir, bahwa PADU ini sepertinya hanya menjadi "alasan" pengalihan tugas dari orang tua kepada orang lain (dlm hal ini : guru) untuk hal pendidikan yang sangat mendasar.


Ibu Neni menulis pendapatnya begini :

Tidak bisa dipungkiri bahwa kian hari semakin banyak yang tidak diajarkan orang tua kepada anak-anaknya, terutama yang masih berusia dini. Tidak mengajarkan membaca-menulis hanyalah salah satu diantaranya.

Hanya selang 3-4 bulan sejak kelahirannya, bayi-bayi mungil itu sudah ‘diserahkan’ oleh ibunya kepada para pengasuh anak atau baby sitter. “Harus kembali sibuk mencari uang (untuk anaknya ?), itulah alasan yang kerap diungkapkan. Benarkah demikian? Dengan logika sederhana, alasan ini sangat mudah dipatahkan. Karena bila sang ibu sampai harus ikut mencari uang, berarti keluarga tersebut sedang kekurangan uang. Dengan kondisi seperti ini, pastilah ia tidak akan mampu menggaji pembantu, tetapi kenyataannya mereka tinggal di perumahan yang layak bahkan mewah dan bisa menggaji pembantu (bahkan lebih dari satu).

Lalu mengapa mereka tetap sibuk mencari uang? Tidak tertutup kemungkinan, karena tidak ingin obsesi pribadinya terganggu oleh kesibukan mengasuh dan mendidik anak. Akibatnya, segeralah bayi mungilnya melewatkan hari-hari bersama si pengasuh, termasuk ketika si pengasuh asyik menonton sinetron atau acara tv yang tidak sesuai untuk pendidikan si kecil. Orang tua, hanya bisa terkaget-kaget ketika bayi mungilnya mengucapkan kata-kata ataupun melakukan tindakan yang tidak pantas diucapkan / dilakukan oleh anak seusianya.

Tidaklah aneh bila anak menjadi lebih mendengarkan kata pengasuhnya daripada nasehat orang tuanya. Bila tidak demikian, proses pendidikan anaknya, diserahkan pada guru.

Semakin trend, anak-anak usia 4 tahun sudah disibukkan dengan aneka jadwal les. Bahkan anak-anak (tepatnya bayi) yang belum juga genap 1 tahun sudah dimasukkan ke sekolah.. Mereka mempelajari ketrampilan hidup seperti berjalan, makan, minum, tidur, buang air kecil, dsb, dari para guru. Sangat menyedihkan. Sebab sesungguhnya, orang tualah guru terbaik bagi anak usia dini. Ada sentuhan kasih, yang tidak dapat digantikan ibu guru.

Sambil mandi , ibu bisa mengajar tentang kebersihan, kesehatan, anatomi tubuh, berbahasa (asing), berhitung, menulis bahkan pelajaran agama. Sambil memasak, ibu bisa mengajar berhitung, mengenal warna, mengenal bentuk, mencintai tanaman, dsb. Sambil menonton televisi, ibu bisa mengasah imajinasi anak, meningkatkan kosakatanya, dsb.

Karena semua itu diajarkan di rumah, dalam suasana bermain, oleh sosok yang sangat dekat dengan anak, dalam suasana yang santai dan penuh kasih sayang, yang tidak terbatasi oleh waktu dan sangat fleksibel, maka maka potensi keberhasilannya lebih besar. Terlebih bila hal-hal tersebut diajarkan pada saat tepat, yaitu pada masa pekanya.

Menurut Dr. Maria Montessori masa peka untuk belajar tertib dan teratur adalah ketika ia berusia 2,5 - 3,5 tahun. Sedangkan umur 3,5 - 4,5 tahun anak lebih mudah belajar menulis. Untuk belajar membaca dan mengerti angka adalah antara umur 4 - 5 tahun.

Sedangkan menurut Glenn Doman dan Dr. Carl Delacato, waktu terbaik untuk mengajar membaca kira – kira bersamaan dengan waktu ketika anak mulai belajar bicara.
Dalam hal belajar bahasa kedua (atau lebih), paling baik dilakukan pada tahun – tahun pertama, demikian pendapat Dr. Penfield.

Sedangkan dalam hal kreativitas, mulai meningkat saat anak berusia 3 tahun dan mencapai puncaknya antara umur 4 - 4 , 5 tahun. Lalu menurun pada umur 5 tahun ketika ia mulai masuk sekolah (mungkin karena adanya tekanan guru dan teman yang menuntutnya untuk menyesuaikan diri), demikian hasil pengamatan Dr Torrance.



====>

Baca lagi artikel ini, Mama jadi senyum sendiri, Syifa.. :)
Karena apa yang tertulis di artikel ini adalah salah satu yang memantapkan niat Mama, waktu Mama ambil keputusan mau berhenti dari profesi yang Mama cintai dan keluar dari tempat kerja yg Mama sayangi sepenuh hati (hiks.. hiks.. hehehe garing!).

Apa yang pengen Mama lakuin adalah selalu nyediain waktu lebih banyak lagi buat Assyifa. Dan walopun Mama punya 'obsesi pribadi' (seperti yg ditulis Bu Neni itu) utk tetep nunjukin eksistensi diri dengan bekal dan pengalaman yg Mama punyai, Mama tetap ingin Assyifa ada dideket Mama.

Sekalipun Mama harus ngerasa lebih riweuh (karena selain ngurusin Syifa, Mama juga harus ribet ngurusin kerjaan di waktu yang bersamaan dan ngurusin tante-tante juga om-om nya Syifa yg dateng ke rumah kita buat bantuin Mama kerja.. hehehe kan rukan!? :P), tapi alhamdulillah..

Mama sangat bersyukur bisa ngejalanin ini semua, sampai sekarang ini, dan semoga seterusnya ya.

Dan ngga ada yang paling bahagiain Mama, selain setiap kali ada yang bilang sama Syifa,

"Syifa pinter banget udah hapal abjad A sampai Z..."
"Syifa pinter banget udah bisa mengeja 8 kata... "
"Syifa pinter banget udah bisa berhitung 1 sampai 15..."
"Syifa pinter banget udah hapal 23 lagu (indonesia raya syifa udah hapal lho!)..."
"Syifa pinter banget udah hapal doa sebelum makan dan sebelum tidur..."


Diikutin dengan pertanyaan, "Siapa yang ngajarin??"


Lalu dengan mantap Syifa menjawab, "MAMA!"


Alhamdulillahirrobbil'alamiin... :D

9 Comments:

At 8/26/2005, Blogger Lia said...

Horeeeeee....Mama is gud!!!
Teruslah berjuang Neng Irma demi kesejahteraan bangsa dan negara melalui partisipasi aktif mengurus anak dan kerjaan hahaha meni kamana2 ieu kalimatna.

 
At 8/26/2005, Anonymous Anonymous said...

hebaddd, ikut bangga.. seneng... hidup Mama... itu sampe hapal indonesia rayaa... gudddd

mama dan warga negara yang baik nih, harus dapet penghargaan heheh...

 
At 8/26/2005, Anonymous Anonymous said...

Alhamdulillah...duh, ikut seneng deh Syifa pinter gtu. Thumbs up for her mom =). smoga Youssof jg nanti bisa pinter spt Syifa ya...amiin. Indeed, career as a mother is the best career ever...

 
At 8/27/2005, Blogger Ophi Nurwicaksono said...

hore hore hore...
aya naon yeuh?

cipa emang pinter kok sayang belum masuk TK Blumen (keukeuh)

blumen bhs jerman artinya bunga...
jd namanya TK Bunga hihi

 
At 8/27/2005, Blogger Nia said...

Duuuuuuuuh, Teh Irma TOP postingan nana .... jadi lega, ga' ngerasa bersalah kalo Asia ga' di masukin preschool sejak dini ( pd hal si Abah na anu teu setuju .... :D )

Syifa pinter yah dah bisa hapal lagi Indonesia Raya .... Hidup Mama Irma ... :)

 
At 8/27/2005, Anonymous Anonymous said...

Lia : horeee hidup IBU-IBU!! :D

teh roro : hehe, iyah, kmrn sengaja ngajarin sblm 17 agustusan! :P

ria : amiinn.. youssof pasti pinter dehh! sama-sama doain biar jadi tambah pinter & sehat2 ya! :)

teh ophi : hihi maap, sanes alim daptar. tapi blm punya foto baru nihhh.. sabar ya bu guru! SPP nya blm naek jadi 5 kali lipat kan? :P

teh Nia : hehe ternyata ketidaksetujuan si Abah tuh keputusan yg terbaik ya. Yg penting mah dukungan dari keluarga ya Teh.. :)

 
At 8/27/2005, Anonymous Anonymous said...

syukurlah.

lam kenal irma. met gabung dg blogfam. acc membernya sdh diaktifkan. ditunggu sapa nya di perkenalan.

salam

 
At 8/28/2005, Blogger TomInta family said...

Ngiring bingah nya Irma...
nu utami mah Ridho... Insya Allah sagalana teh asa hampang nya....

Syifa,..sini dong ajarin Irsyad nyanyi... Tante Inta udah nyanyi macam2 tapi Irsyad tetep aja maunya teh Tut tut naik kereta api... bosen deh... Syifa aja yang ngajarin ya....;9

 
At 8/31/2005, Anonymous Anonymous said...

Teh Irma... janten kabita yeuh janten FTM tapi damel oge di bumi :D, maca postingan Teteh teh Dinny janten isin nyalira hehehehe

Syifa meuni pinternya tos apal lagu Indonesia Raya... hebat pisan

 

Post a Comment

<< Home

Free Web Counter
yang udah main kesini sejak 27.03.05
Lilypie Baby Ticker

Wedding Anniversary-nya Irma & Yoga
Daisypath Ticker